Sabtu, 15 Oktober 2016

Merakit PC yang seimbang dan solid

Mungkin akhir-akhir ini dunia komputer, khususnya PC rakitan sedang kalah pamor sama gadget, tapi bagi saya merakit PC itu sesuatu yang menarik. Mungkin pembaca banyak yang berpikiran, kenapa ya kalau beli laptop itu awet, jarenga banget hardware-nya kena masalah. Kalau PC rakitan, itu untung-untungan, kadang dapat bagus, tapi kebanyakan suka masalah bagian hardwarenya. Kalau masalahnya muncul pas masih garansi sih gak masalah, tapi kebanyakan masalah datang kalau garansinya habis, puyeng-puyeng mikir duit lagi. Banyak yang pengin beli PC karena pada dasarnya dengan spesifikasi sama harganya lebih jatuh kalau dibanding dengan laptop. Tapi yaitu tadi, PC itu sering trouble, tidak stabil yang pada akhirnya kebanyakan uang habis digunakan untuk service. Tapi sebenarnya bisa gak sih kita merakit PC sendiri tapi hasilnya bisa se-solid kalau beli laptop?

Pada dasarnya, laptop ataupun PC itu komponennya sama saja, yaitu motherboard, CPU, ram, PSU, HDD/ SDD, dan piranti tambahan lainnya. Tapi komponen utamanya ya cuman itu saja, simple to. Tapi yang membuatnya beda adalah racikannya, memilih komponen yang paling sesuai kemudian dirakit untuk menghasilkan sistem yang solid dan stabil itulah yang gampang-gampang susah. Mungin sebagian orang beranggapan dalam merakit komputer yang paling penting adalah CPU, tapi pada akhirnya hanya mengorbankan komponen lainnya. Komponen yang paling sering dikorbankan oleh perakit biasanya adalah motherboard dan RAM. Mereka rela merogoh kocek banyak untuk membeli CPU atau kartu grafis tetapi pada akhirnya hanya membeli mobo dan RAM yang kualitasnya ecek-ecek. Tentu saja itu hanya akan mengakibatkan sistem yang kurang stabil yang bisa menjadikan sistem suka reboot sendiri, kegagalan POST, memory error, bottleneck, komputer tidak mau booting, dan lain sebagainya. Nah oleh sebab itu pada bagian ini penulis akan meracik sebuah tips yang diharapkan bisa menghasilkan sistem yang anda buat lebih stabil, sehingga komputer kamu bisa se-solid laptop tapi juga sse-murah PC rakitan.

1. Motherboard

 Mungkin bagi sebagian orang memilih motherboard merupakan langkah kesekian setelah memilih CPU atau GPU. Padahal mobo adalah komponen terpenting dalam membangun suatu sistem yang solid, bisa dikatakan ini adalah pondasi ketika kita membangun rumah. Ketika pondasi yang kita bangun kuat, maka apapun bisa kita buat dan letakkan diatasnya. Ketika kita ingin membangun rumah bertingkat maka seharusnya kita buat pondasi yang kuat menahannya. Prinsip itu juga kita terapkan ketika kita ingin merakit sistem komputer.

Sebelum memilih motherboard, tentukan dulu peruntukan PC. Apakah hanya akan digunakan untuk sekedar mengetik, atau untuk gaming, atau untuk grafis atau untuk workstation. Apakah ada keinginan untuk penambahan komponen kedepannya, apakah ada keinginan upgrade komponen kedepannya, itu juga harus menjadi pertimbangan. Ketika PC hanya digunakan untuk mengetik, dengerin musik atau nonton film, mobo dengan kualitas low-end dengan VGA onboard sudah mencukupi, dengan catatan upgrade periperal dan juga penambahan periperal juga terbatas.

Akan tetapi dalam keadaan dan kebutuhan apapun, disarankan untuk memilih mobo yang memiliki kualitas VRM yang bagus. Mungkin sebagian orang menganggap bahwa chipset merupakan bagian paling penting pada mobo, tapi itu salah. VRM-lah (Voltage Regulator Module) yang merupakan bagian paling vital pada mobo.VRM merupakan rangkaian buck-converter yang bertugas menyuplai daya ke CPU, dengan cara menurunkan tegangan dari PSU (12V, 5V, 3.3V) menjadi (1.2V, 1.5V, dll). Bagian ini berada di sekitar CPU, kalau kamu melihat komponen kotak (choke) terus disekitarnya terdapat IC dan kapasitor (biasanya solid) maka itulah rangakain VRM.


Kalau mobo yang kualitasnya bagus biasanya diatas IC (PWM/ MOSFET) biasanya terdapat heatsink sebagai pendingin, seperti gambar diatas. Perhatikan merk IC yang digunakan, merk yang sudah dipercaya seperti IR, NI atau TI. Merk IC yang sering diperbincangkan kualitasnya adalah NIKOS yang sering terdapat pada mobo low-end. Mobo yang menggunakan NIKOS sebagai MOSFET biasanya sering terjadi VRM failure (kegagalan VRM) yang seringnya menyebabkan PC tidak mau POST.


Bagi yang menggunakan CPU high-end yang lumayan rakus daya, perhatikan juga power phase count. Jadi, rangkaian penurun tegangan tidak hanya 1 buah rangkaian buck, tetapi banyak (lebih dari satu). Semakin banyak rangkaian semakin ringan kerja masing-masing. Bisa dikatakan semakin banyak phase, semakin ringan kerja VRM yang menyebabkan VRM lebih dingin dan tegangan yang dihasilkan juga lebih stabil sehingga memperpanjang umur mobo serta CPU dan keseluruhan sistem itu sendiri.  Katakanlah jika phase-nya 4+1, itu berarti 4 phase untuk CPU dan 1 phase untuk RAM. Untuk mengetahui berapa phase suatu mobo bisa dilihat pada buku manual, atau bisa juga dengan menghitung banyaknya choke (komponen kotak) yang terdapat pada mobo. Jika lima berarti 5 phase dan kemungkinan konfigurasinya 4+1. Lebih jauh tentang VRM kunjungi halaman ini. Pada halamn tersebut juga diberikan list mobo yang sering terjadi kegagalan dalam sistem VRM-nya (kebanyakan MSI).

Setelah VRM, baru kita mempertimbangkan socket, chipset dan lain sebagainya. Kalau kita memilih socket yang terbaru maka itu untuk investasi masa depan, dimana kita bisa upgrade processor. Tapi juga jangan lupa, kalau kita ingin upgrade maka kita harus mempertimbangkan bagian chipset, slot kartu expansi serta slot memori RAM. Semakin bagus chipset yang kita pilih maka semakin banyak feature mobo kita, seperti kecepatan memori, kecepatan bus, jenis memori, jenis I/O, jenis slot expansi, dan lain sebagainya.

Pada akhirnya untuk memilih mobo kita harus mempertimbangkan apakah akan upgrade komponen? Jika iya kita harus mempertimbangkan juga seberapa jauh kita akan upgrade dan seberapa lama waktu kita untuk membeli komponen baru. Hal ini harus dipertimbangkan karena mobo akan menjadi berumur dan ketinggalan jaman paling tidak setelah digunakan 5 tahun. Katakanlah kita akan upgrade 1 tahun sekali, maka itu tidak jadi masalah ketika kita berencana untuk membeli motherboard yang paling bagus dahulu baru kemudian beli komponen-komponen bagus lainnya menyusul. Akan tetapi kalau kita beli mobo bagus terus komponen lainnya menyusul, maka setelah 5 tahun, mobo kita sudah kelihatan usang dan juga sudah overused (sudah habis masa pakainya) sehingga sudah rentan rusak. Ketika kita berencana upgrade 5 tahun sekali maka lebih baik rakitlah PC yang langsung pakai (tanpa upgrade). Ketika sudah ketinggalan jaman tinggal jual, terus rakit PC lagi dengan komponen yang serba baru dan up-to-date, mungkin yang dipertahankan hanyalah HDD saja.

 Selanjutnya (CPU)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar